Kita tahu ada dua tim yang memainkan tiki-taka, yaitu
Barcelona dan timnas Spanyol. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa Barcelona lah
yang menjadi perintis tiki-taka modern dibawah asuhan Pep Guardiola, sedangkan
tiki-taka ala timnas Spanyol bisa berkembang dikarenakan banyaknya pemain
Barcelona didalamnya.
Kini, Barcelona tidak lagi ditangani Pep Guardiola.
Tongkat estafet tiki-taka dilanjutkan oleh Tito Vilanova. Tidak sulit bagi Tito
untuk melanjutkan tiki-taka, karena ia sudah mengenal betul gaya permainan ini
ketika masih menjadi asisten Pep Guardiola. Tetapi setelah beberapa pekan
bertanding di kompetisi La liga dan Liga Champion, kita dapat melihat bahwa
Tito memberikan warna baru dalam gaya permainan tiki-taka Barcelona.
Di era Guardiola, tiki-taka dimainkan dengan jarak
pemain yang saling berdekatan satu dengan yang lainnya. Dengan jarak yang dekat
antar pemain ini, membuat aliran bola dengan umpan-umpan datar menyusur tanah
menjadi lebih mudah dilakukan. Ditangan Tito, tiki-taka masih bisa kita saksikan,
tetapi dengan warna yang baru. Jarak antar pemain dilapangan menjadi perhatian
khusus Tito. Tito menyaksikan sendiri (waktu jadi asisten Guardiola) bahwa
ketika jarak pemain dilapangan begitu dekat satu sama lain, antisipasi
bola-bola datar dari lawan begitu mudah dilakukan, tetapi tidak untuk
umpan-umpan lambung. Karena itu saat ini dalam tiap pertandingannya, Tito
sepertinya menginstruksikan anak asuhnya bermain dengan jarak yang renggang
antar satu pemain dengan pemain lainnya. Vilanova tidak
ingin lawan berlama-lama menguasai bola. Ia juga meminta kepada para pemainnya
untuk menjaga kedalaman.
Vilanova
mempopulerkan ide bahwa para pemain asuhannya perlu membanguna serangan gencar
dengan senantiasa mencari ruang gerak ketika lawan lengah, sebagaimana dikutip
dari situs futbolpulse.com.
Hal lain yang dilakukan Tito adalah mengombinasikan
antara permainan tiki-taka dengan umpan-umpan lambung ala permainan inggris.
Memang, awalnya mungkin sulit, karena sebagian besar pemain Barcelona adalah
lulusan La Masia yang dididik bermain bola dengan mengandalkan umpan-umpan
pendek. Tetapi, sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan. Bersyukurlah Tito
memiliki pemain seperti Xavier Mascherano. Mascherano mahir dalam memberikan
umpan-umpan lambung dengan akurasi yang tinggi, hal yang sering ia lakukan
ketika bermain bersama Liverpool di Liga Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar