Catatan :

Total Tayangan Halaman

Jumat, 01 Juli 2016

Tiki-Taka Ala PEP



Musim 2008-2010, Barcelona menjadi penguasa dunia dalam sepakbola 14 gelar dalam 2 musim berhasil didapatkan dengan permainan indah nan menawan. Permainan short pass, move, and high pressing yang kita mengenalnya dengan sebutan Tiki-Taka.
Dalam tulisan ini saya mencoba menguraikan kenapa Barcelona 2008-2010 besutan Pep sangat pantas dihitung sebagai yang terbaik. Secara taktik tiga variabel Guardiola adalah "segitiga", tiki-taka, dan on-front defense pressing system
1. Segitiga atau Triangle Roaming
Triangle roaming maksudnya adalah pola posisi pemain saat sedang berada di lapangan, baik ketika bertahan (lawan memegang bola), maupun ketika menyerang (tim memegang bola). Jika diperhatikan, pemain Barca era Pep hampir selalu membentuk pola segitiga terhadap lawannya di manapun posisi mereka. Bahkan pola "segitiga" ini sampai terintegrasi juga dengan Victor Valdes, sang kiper.
Pola seperti ini sangat mematikan, karena secara imajiner, pola ini seakan-akan mengaktualisasi seorang lawan menjadi seorang diri, dan menjadi sangat efektif dalam mengalirkan bola. Secara imajiner pula, pola roaming ini mengondisikan lawan menjadi 1 lawan 3. Untuk menjalankan pola ini diperlukan pergerakan yang dinamis dari para pemain. Itulah kenapa Zlatan Ibrahimovic tidak disukai oleh Pep, karena ia termasuk pemain yang kurang agresif dalam off-the-ball.
Dalam hal bertahan, pola roaming ini juga menyulitkan lawan. Pola ini membuat pemain-pemain Barca seakan-akan ada di mana-mana, di seluruh penjuru lapangan seakan-akan terisi oleh mereka. Inilah yang membuat lawan sulit mengembangkan permainan
2. Tiki-Taka
Salah satu penemuan besar Guardiola adalah tiki-taka ala Barca. Mungkin pernah ada yang mempraktikkan gaya bermain ini, tapi menurut saya belum ada yang menjadikan porsi tiki-taka sebanyak dan sedominan Guardiola. Tiki-taka adalah melakukan short-pass dengan frekuensi sebanyak-banyaknya dan kecepatan pass secepat-cepatnya. Namun, yang paling khas dari tiki-taka Guardiola ini adalah pendeknya jarak antarpelaku, dan dengan passing "tidak penting" yang seakan-akan ke situ-situ saja
Di balik anomali gaya itu, efeknya sangat destruktif. Tujuan utama dari tiki-taka ini adalah memancing lawan untuk merebut bola, sehingga lawan lupa akan pola pertahanan mereka sendiri, dan dengan mudahnya pemain-pemain Barca mengacak-ngacak pertahanan musuh. Lagipula, seperti kata pepatah sepakbola dan pelatih fiktif Erik Dornhelm dalam film Goal!: "Nobody moves faster than the ball", Guardiola telah mengoptimalisasi teori itu dengan menjadikan passing sebagai senjata utama di dalam timnya
3. on-front defense pressing system
Satu lagi variabel taktikal yang menjadikan Barcelona-Guardiola sangat menakutkan adalah on-front defense pressing system. Banyak yang berkata, "Barcelona bertahan di depan". Hal ini benar, karena memang pressing yang dilakukan pemain-pemain Barca sudah lebih dulu dilakukan di depan, sebelum nantinya bola masuk ke daerah pertahanan mereka sendiri.
Strategi ini bersifat antisipatif, dan hebatnya pemain depan seperti Messi atau Pedro melakoni role ini dengan sangat baik, penuh determinasi, dan "ikhlas". Kunci dari strategi ini adalah pressing yang terintegrasi, seperti filosofi implisit dari Total Football, yaitu seluruh pemain melakukan pressing secara bersamaan dan dengan timing yang bersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar