Musim 2008-2010, Barcelona menjadi penguasa dunia
dalam sepakbola 14 gelar dalam 2 musim berhasil didapatkan dengan permainan
indah nan menawan. Permainan short pass, move, and high pressing yang kita
mengenalnya dengan sebutan Tiki-Taka.
Dalam tulisan ini saya mencoba menguraikan kenapa
Barcelona 2008-2010 besutan Pep sangat pantas dihitung sebagai yang terbaik.
Secara taktik tiga variabel Guardiola adalah "segitiga", tiki-taka,
dan on-front defense pressing system
1.
Segitiga atau Triangle Roaming
Triangle roaming maksudnya adalah pola posisi pemain saat
sedang berada di lapangan, baik ketika bertahan (lawan memegang bola), maupun
ketika menyerang (tim memegang bola). Jika diperhatikan, pemain Barca era Pep
hampir selalu membentuk pola segitiga terhadap lawannya di manapun posisi
mereka. Bahkan pola "segitiga" ini sampai terintegrasi juga dengan
Victor Valdes, sang kiper.
Pola
seperti ini sangat mematikan, karena secara imajiner, pola ini seakan-akan
mengaktualisasi seorang lawan menjadi seorang diri, dan menjadi sangat efektif
dalam mengalirkan bola. Secara imajiner pula, pola roaming ini mengondisikan
lawan menjadi 1 lawan 3. Untuk menjalankan pola ini diperlukan pergerakan yang
dinamis dari para pemain. Itulah kenapa Zlatan Ibrahimovic tidak disukai oleh
Pep, karena ia termasuk pemain yang kurang agresif dalam off-the-ball.
Dalam
hal bertahan, pola roaming ini juga menyulitkan lawan. Pola ini
membuat pemain-pemain Barca seakan-akan ada di mana-mana, di seluruh penjuru
lapangan seakan-akan terisi oleh mereka. Inilah yang membuat lawan sulit
mengembangkan permainan
2. Tiki-Taka
Salah
satu penemuan besar Guardiola adalah tiki-taka ala Barca. Mungkin pernah ada
yang mempraktikkan gaya bermain ini, tapi menurut saya belum ada yang menjadikan
porsi tiki-taka sebanyak dan sedominan Guardiola. Tiki-taka adalah melakukan short-pass
dengan frekuensi sebanyak-banyaknya dan kecepatan pass secepat-cepatnya. Namun,
yang paling khas dari tiki-taka Guardiola ini adalah pendeknya jarak
antarpelaku, dan dengan passing "tidak penting" yang
seakan-akan ke situ-situ saja
Di
balik anomali gaya itu, efeknya sangat destruktif. Tujuan utama dari tiki-taka
ini adalah memancing lawan untuk merebut bola, sehingga lawan lupa akan pola
pertahanan mereka sendiri, dan dengan mudahnya pemain-pemain Barca
mengacak-ngacak pertahanan musuh. Lagipula, seperti kata pepatah sepakbola dan
pelatih fiktif Erik Dornhelm dalam film Goal!: "Nobody moves
faster than the ball", Guardiola telah mengoptimalisasi teori itu
dengan menjadikan passing sebagai senjata utama di dalam timnya
3.
on-front defense pressing system
Satu
lagi variabel taktikal yang menjadikan Barcelona-Guardiola sangat menakutkan
adalah on-front defense pressing
system. Banyak yang berkata, "Barcelona bertahan di depan".
Hal ini benar, karena memang pressing yang dilakukan pemain-pemain
Barca sudah lebih dulu dilakukan di depan, sebelum nantinya bola masuk ke daerah
pertahanan mereka sendiri.
Strategi
ini bersifat antisipatif, dan hebatnya pemain depan seperti Messi atau Pedro
melakoni role ini dengan sangat baik, penuh determinasi, dan
"ikhlas". Kunci dari strategi ini adalah pressing yang
terintegrasi, seperti filosofi implisit dari Total Football, yaitu
seluruh pemain melakukan pressing secara bersamaan dan dengan timing
yang bersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar